Selasa, 28 Mei 2013

Perjalanan Terindah dengan Menggunakan Transportasi Umum


Perjalanan dengan keluarga begitu terasa berarti walaupun hanya perjalanan singkat karena dalam perjalanan tersebut mengandung arti kebersamaan yang sangat kental. Kebersamaan yang penting bagi suatu keharmonisan keluarga. Perjalanan dengan keluarga kami yang akan saya ceritakan ini adalah perjalanan wisata ke daerah Bandung dengan menggunakan kerete api. Keberangkatan kami mulai dari Depok menggunakan kereta api menuju Stasiun Senen untuk membeli tiket kereta api menuju Bandung, perjalanan di KRL  Jabodetabek seperti biasa padat dan penuh sesak karena KRL masing merupakan alat transportasi umum yang murah meriah. Tetapi dengan KRL kami tidak bisa lansung ke Stasiun Senen karena bukan merupakan rute dari KRL Jakarta-Bogor, maka kami turun di Stasiun Juanda dan lanjut naik bajaj ke Stasiun Senen. Sesampainya di Stasiun Senen kami menuju loket untuk membeli tiket kereta ekonomi tujuan Bandung. Setelah mendapat tiket kami langsung menuju peron 2 karena kereta tujuan Bandung yang akan kami naiki tiba 45 menit lagi. Setelah lama menunggu akhirnya kereta tujuan Bandung yang kami tunggu-tunggu memasuki peron. Setelah kereta berhenti lalu kamu memasuki gerbong nomor 3 sesuai nomor tiket kami, perjalanan di dalam kereta begitu menyenangkan karena kereta merupakan alat transportasi jarak jauh yang paling nyaman.
Kira-kira 3jam perjalanan akhirnya kami sampai di Stasiun Bandung, rasa lelah terbayar saat menghirup udara Kota Bandung yang lebih sejuk dari udara Kota Jakarta. Setelah keluar dari Stasiun lalu kamu mencari angkutan umum menuju tempat wisata tujuan kami yaitu Taman Wisata Pemandian Air Panas Sari Ater, dengan angkutan umum perjalanan menuju tujuan kami tempuh dengan waktu 15 menit saja. Sesampainya di tujuan, kami sekeluarga langsung menuju loket dan membeli tiket masuk, dan ditempat wisata tersebut sudah ramai dengan pengunjung. Saya pun langsung menuju sungai kecil yang airnya hangat dan bermain air di sungai tersebut, cukup puas saya bermain air lalu saya beranjak dari sungai dan kami menuju flying fox, setibanya di lokasi flying fox kami bergantian menaiki puncak untuk meluncur dengan flying fox, sensasi luar biasa yang saya rasakan saat berada di flyng fox, senang , takut, kagum, bersyukur, semua bercampur menjadi teriakaan yang menggambarkan kebahagiaan yang luar biasa.
Setelah puas dengan permainan yang memanjakan kami, lalu kamu mencari tempat yang nyaman untuk makan siang, yaitu dibawah pohon yang sejuk untuk menikmati makanan yang telah kami bawa dari rumah, setelah makan siang kamu menuju tempat souvenir tetapi saya tidak mau membeli souvenir, saya lebih memilih membeli sepasang kelinci untuk dipelihara dirumah, kenapa saya memilih kelinci? Jawabannya karena saya ingin punya hal yang bisa saya rawat dan saya pelihara setelah liburan dengan keluarga, bukan saja sepasang kelinci yang akan saya rawat dan pelihara, tetapi sebuah kebersamaan mahal yang saat ini masih bisa saya nikmati, karena bukan tidak mungkin ketika sudah mandiri tidak tinggal dengan orang tua lagi hal ini akan jarang kita rasakan. Setelah mendapatkan kelinci yang saya inginkan kami pun menuju keluar dan pulang, dengan angkutan yang sama kami menuju Stasiun Bandung untuk ke Jakarta, tak lama menunggu kereta pun tiba dan kami pulang dengan hati senang dan kepuasan batin yang tidak dapatkan digambarkan dengan kata-kata. Selama diperjalanan pulang kami pun saling bercerita apa yang kami lakukan selama di tempat wisata, bermain air, flying fox, memilih kelinci, dan kami pun memberi makan kelinci dengan wortel yang kami beli sebelum naik angkutan umum. Tak terasa kami tiba di Stasiun Senen , lalu kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke depok dengan kereta Jakarta-Bogor, sesampainya dirumah kami beristirahat dan saya punya cerita untuk saya tuangkan menjadi tulisan seperti yang saya ceritakan saat ini. Kebersamaan memang mahal, tetapi tidak selamanya kebersamaan harus didapatkan dengan harga yang mahal. Perjalanan liburan yang sederhana yang penuh makna mempunyai nilai kebersamaan yang tidak terlupakan.

Upaya atau Strategi Untuk Memajukan Ketahanan Nasional Di Bidang Sumber Daya Alam


Potensi sumber kekayaan alam (SKA) di daratan, lautan dan dirgantara, baik yang bersifat hayati maupun nonhayati, serta yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui sangat besar. Hal ini merupakan modal dan kekuatan dalam pembangunan. Namun kelemahannya belum sepenuhnya potensi sumber kekayaan alam tersebut dimanfaatkan secara optimal. Kalaupun ada yang telah dimanfaatkan masih ada di antaranya dalam pemanfaatannya kurang memperhatikan kelestarian dan distribusi hasilnya. Hal ini tidak sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Di sisi lain juga sumber kekayaan alam yang ada tidak seluruhnya dapat dijaga keamanannya dengan baik atau dengan kata lain rawan pencurian.
Karena selama ini sumber daya alam yang kita miliki tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat, melainkan lebih menguntungkan bagi pihak asing atau kantong pribadi. Kontrol pemerintah dalam hal ini sangat diperlukan, karena pemerintah mempunyai kuasa yang cukup kuat, namun yang diperlukan kontrol pemerintah yang transparan tanpa ada pemanfaatan kekuatan dan kekuasan oleh satu pihak.
Pengelolaan sumber kekayaan alam dengan memperhatikan asas manfaat, daya saing dan lestari serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Asas manfaat berkaitan dengan upaya pengelolaan sumber kekayaan alam itu, digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Mempunyai daya saing berkaitan dengan “mutu” yang tinggi standar sesuai dengan kebutuhan pasar dan pelayanan yang menyenangkan. Tanpa mutu yang tinggi dan pelayanan yang prima produk kita tidak bisa bersaing di pasar internasional di era kesejagatan ini. Selain itu pengelolaan sumber kekayaan alam kita hendaknya tidak melihat keuntungan jangka pendek tetapi juga melihat keuntungan jangka panjang dengan memperhatikan kelestarian dalam pengelolaannya. Begitu pula hasil pembangunan hendaknya mencerminkan-pemerataan (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).

Dan upaya yang dilakukan untuk menguatkan ketahanan nasional adalah :
1.      Memperketat peraturan yang mengatur tentang ekplorasi hutan dan isinya.
2.      Tidak memperpanjang kontrak dengan perusahan yang telah mengeksploitasi hutan.
3.      Tidak membabat hutan untuk dijadikan perkebunan sawit.
4.      Melakukan sosialisai dan edukasi kepada penduduk baagaimana mengelola hasil alam dengan baik dan benar sehingga tidak merusak alam.
5.      Melakukan pengelolaan sumber daya alam dengan metode yang ramah lingkungan.
6.      Mengatur regulasi atau standar mutu agar kekayaan alam kita memiliki daya saing dengan produk luar negeri dan bisa bersaing di dunia internasional.
7.      Memberikan keleluasan terhadap masyarakat yang telah dibekali ilmu tatacara mengelola sumber daya alam dengan baik dan benar untuk mengeloa kekayaan alam di daerahnya, karena masyarakat mempunyai paradigma empowerment atau pemberdayaan masyarakat. Paradigma ini dilandasi oleh pemikiran bahwa pembangunan àkan berjalan dengan sendirinya apabila masyarakat mengelola sumber daya alam yang mereka miliki dan menggunakannya untuk pembangünan masyarakatnya. Hal ini dianggap lebih mampu mencapai tujuan pembangunan yaitu menghilangkan kemiskinan.