Kamis, 14 Maret 2013

Pulau-pulau Terluar Indonesia



Peta Indonesia




Indonesia Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 17.506 pulau, 5.705 pulau yang tak bernama  dan 11. 801 pulau yang bernama. Kondisi wilayah baik daratan maupun lautan setelah berpisah dengan Timor-Timor  Indonesia masih merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai lebih dari 80.570 km, luas laut teritorial sekitar 285.005 km, luas laut perairan ZEE 2.692.762 km, luas perairan pedalaman 2.012.392 km, luas wilayah daratan 2.012.402 km, luas wilayah perairan Indonesia 5.877.879 km, yang langsung menjadi batas Indonesia dengan negara tetangga (Dishidros 2001)

Indonesia mempunyai batas maritim dengan 10 (sepuluh) negara tetangga yaitu: India, Thailand, Malaysia, Singapore, Vietnam, Philipina, Palau, Papua new Guinea, Australia dan Timor Leste. Batas maritim tersebut terdiri dari batas laut wilayah (laut territorial), batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan batas landas kontinen. Penentuan batas maritime tersebut perlu dilaksanakan dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di wilayah yurisdiksi Indonesia di laut, pengelolaan sumber daya alam serta pengembangan ekonomi kelautan.

Penetapan batas-batas maritim tersebut ditentukan berdasarkan ketentuan hukum laut internasional dan pada saat ini menggunakan United Nations of Convension on the Law of the Sea 1982 (UNCLOS 82) yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Rl melalui UU No. 17 Tahun 1985. Implementasinya antara lain diperlukan pengelolaan terhadap batas maritim yang meliputi batas maritim langsung berbatasan dengan negara tetangga dan batas maritim dengan laut bebas. Secara teknis penentuan batas maritim diatur dalam A Manual on Technical Aspects United Nations of Convension on the Law of the Sea (TALOS) yang dikeluarkan oleh International Hydrographic Organization (IHO). Dengan demikian maka Dishidros TNI AL sebagai salah satu Badan Pelaksana Pusat di tingkat Mabesal sekaligus sebagai lembaga hidrografi nasional sesuai Keppres No. 164/1960, ditunjuk sebagai anggota IHO mewakili pemerintah Rl, ikut terlibat menjadi anggota delegasi dalam setiap perundingan perbatasan laut dengan negara tetangga.
Pulau-pulau terluar, yang berpenduduk maupun tidak berpenduduk jauh dari perhatian pemerintah. Keberadaan pulau-pulau ini secara geografis sangatlah strategis, karena berdasarkan pulau inilah batas negara kita ditentukan. Pulau-pulau ini seharusnya mendapatkan perhatian dan pengawasan serius agar tidak menimbulkan permasalahan yang dapat menggangu keutuhan wilayah Indonesia,
Penyebab hilangnya pulau disebabkan beberapa hal hilangnya pulau secara fisik akibat abrasi, tenggelam, atau karena kesengajaan manusia, hilangnya pulau secara kepemilikan akibat sebuah keputusan hukum seperti yang terjadi pada kasus berpindahnya status kepemilikan Sipadan dan Ligitan dari Indonesia ke Malaysia, hilang secara sosial dan ekonomi, akibat praktek ekonomi dan sosial dari masyarakat secara turun temurun didiami oleh masyarakat dari negara lain.


Pulau-pulau Terluar yang Berada di Wilayah Kep.Riau :



1.      Pulau Nipah, Wilayah Pemerintah Kota Batam, Kep. Riau 






Pulau Nipah tidak hanya bernilai strategis karena menjadi titik referensi dan titik dasar dalam penarikan batas wilayah Indonesia dan Singapura, pulau itu juga bernilai ekonomis karena berada di jalur pelayaran internasional sehingga Pemerintah berencana mengembangkan Nipah menjadi kawasan industri dan pertahanan.

Pulau Nipah atau Pulau Nipa (menurut Peta Dishidros TNI-AL), secara administratif termasuk di wilayah Desa Pemping, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Luas wilayah 63 hektare ketika air laut surut dan menjadi 58 hektare ketika permukaan air laut rata-rata serta hanya 28 hektare ketika permukaan air laut tinggi kemudian hanya 0,62 hektare ketika air laut pasang. Letak pulau ini berada pada koordinat 103 39'04.68" - 103 39' 39.384" BT dan 1 8' 26.88" - 1 9' 12.204" LU.

Pulau Nipah merupakan bagian dari gugusan pulau Batam-Rempang-Galang yang dikenal BARELANG, khususnya Pulau Pemping, Pulau Kelapa Jerih, dan Pulau Bulan. Secara geografis Pulau Nipah sangat strategis terletak di antara Selat Philip dan selat utama yang berbatasan langsung dengan Singapura. Hal itu menjadikan posisi Pulau Nipah memiliki nilai strategis  karena merupakan pulau terluar yang berada di perbatasan antara Indonesia dan Singapura. Dalam perjanjian pada  tanggal 25 Mei 1973 yang disepakati antara Indonesia Singapura, Pulau Nipah dijadikan sebagai titik referensi dan titik dasar dalam penarikan batas wilayah Indonesia dan Singapura.




2.      
  Pulau sekatung Wilayah, Kab. Natuna, Kep. Riau




Pulau Sekatung adalah pulau mungil yang berbatasan langsung dengan Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Luas daratan pulau ini hanya sekitar 1,65 kilometer persegi. ”Dari Pulau Sekatung, kita lebih dekat ke Ho Chi Minh City (Vietnam) daripada ke Jakarta yang berjarak 1.000 kilometer lebih. Penghuninya terdiri dari 5 KK, ditambah pengamanan dari 2 personil divisi navigasi, 1 Kompi Satgas Marinir. Pulau ini juga bagian dari 12 pulau – pulau kecil yang secara administratif masuk ke wilayah Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, berdasarkan Keppres R.I. Nomor 78 tahun 2005. Pulau Sekatung termasuk dalam 12 pulau terluar yang memerlukan penanganan khusus.
Mengingat letak geografisnya, tidak pelak Pulau Sekatung bernilai strategis. Pulau ini, bersama pulau terluar lain, menjadi titik dasar dari garis pangkal kepulauan yang menentukan wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Landas Kontinen Indonesia. Sederhananya, Pulau Sekatung penting karena membentuk batas wilayah kedaulatan Indonesia.Meski bernilai sangat strategis, Pulau Sekatung baru berpenghuni pada 2007. Waktu itu, Pemerintah Kabupaten medirikan lima rumah untuk ditempati lima keluarga. Tak lama kemudian ditempatkan satu peleton pasukan TNI Angkatan Darat di pulau itu. Mereka memiliki pos penjagaan di area puncak bukit Pulau Sekatung. Pos ini menghadap ke Pulau Laut, bukan ke arah perbatasan dengan negara asing.
Dengan dikelilingi air laut yang masih bening, Pulau Sekatung sangat indah. Udaranya pun segar dan bebas polusi. Terumbu Karang Pulau Sekatung dikelilingi gugusan terumbu karang yang cukup lebar. Jarak antara batas daratan dengan bibir karang di bagian tenggara pulau tersebut mencapai 2 km. Pada saat surut terendah, sebagian areal perairan dangkal tersebut akan kering, kecuali bagian cekungan yang merupakan alur keluar masuk perahu atau kapal nelayan. Pada saat pasang dan digenangi air, ditemukan beberapa biota diantaranya penyu sisik, beberapa gerombolan ikan hias dan anakan ikan baronang. Terumbu karang ditemukan pada kedalaman 3-5 meter dengan persentase penutupan terumbu karang sekitar 9%. Genus-genus karang yang ditemukan di Pulau Sekatung adalah Porites, Acropora, Favites, Goniopora, Fungia, Pocillopora, Favia, Lobophyllia, Stylophora, Astreopora, Montipora dan Galaxea.
Jenis pantai di Pulau Sekatung yaitu pantai bertebing curam dan vegetasi yang dominan terdapat di pulau ini adalah semak belukar berupa pohon hutan dengan kerapatan 5 s/d 10 individu/100m2 yang tumbuh. Sayangnya, pulau ini memiliki fasilitas yang minim sehingga tak nyaman dihuni. Kondisi Pulau Sekatung juga tidak memiliki sumber air bersih. Situasi ini membuat makin sedikit warga yang benar-benar tinggal di Pulau Sekatung.


3.   Pulau Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau




Pulau Nongsa, adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan Singapura, dan merupakan wilayah dari pemerintah kota Batam, provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini berada di sebelah utara tidak jauh dari pelabuhan Nongsa di pulau Batam yang dapat dilihat dalam jalur perjalanan ferry dari pelabuhan Nongsa menuju pelabuhan Tanah Merah di Singapura. Letak koordinat dari pulau Nongsa adalah 1° 12′ 29″ LU, 104° 4′ 47″ BT.


4. Pulau Karimun kecil, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau




Kabupaten Karimun dimulai dari sebuah kota kecil dengan nama Tanjung Balai Karimun dan berstatus kecamatan dengan luas daerah 275 Km2.  Tanjung Balai Karimun, dari sisi sejarah tidak dapat dipisahkan dari kabupaten utamanya, yaitu Kepulauan Karimun. Berdasarkan Keputusan Pemerintan Republik Indonesia, Provinsi Sumatera Tengah pada 18 mei 1956 bergabung dengan Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status otonomi daerah tingkat II yang mengendalikan empat kecamatan.


5. Subi Kecil, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau




Pulau Subi Kecil adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di laut Natuna atau bagian dari laut Cina Selatan yang berbatasan dengan negara Malaysia bagian timur (Kalimanatan utara). Pulau Subi Kecil ini merupakan wilayah dari kabupaten Natuna, provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini berada di sebelah utara dari pulau Subi dengan koordinat 3° 1′ 51″ LU, 108° 54′ 52″ BT.



6.   Pulau Berakit, Kota Batam, Kepulauan Riau




Pulau Berakit atau Pulau Batu Berhanti adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan Singapura, dan merupakan wilayah dari pemerintah kota Batam, provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini berada di sebelah barat laut dari pulau Sambu (pangkalan minyak Pertamina di pulau Batam) yang dapat dilihat dalam jalur perjalanan ferry dari pelabuhan Batam Centre menuju pelabuhan HarborFront di Singapura. Letak koordinat dari pulau Batu Berhanti adalah http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/WMA_button2b.png/17px-WMA_button2b.png1°11′6″LU,103°52′57″BT.


 7.   Pulau Mangkai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau




Pulau Mangkai adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di laut Natuna atau bagian dari laut Cina Selatan dan berbatasan dengan negara Malaysia di bagian baratnya. Pulau Mangkai ini merupakan wilayah dari Kabupaten Kepulauan Anambas, provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini berada di sebelah barat laut dari pulau Jemaja dengan koordinat 3° 5′ 32″ LU, 105° 35′ 0″ BT


 8. Batu Mandi, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau




Pulau Batu Mandi terletak di wilayah administratif Rokan Hilir. Regulasi ada di Titik Dasar No. TD 185 dan Titik Referensi No. TR 185.Pulau Batu Mandi adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Selat Melaka dan berbatasan dengan negara Malaysia. Pulau Batu Mandi ini merupakan bagian dari wilayah Provinsi Riau. Pulau ini berada di sebelah utara 52 mil laut dari kota Bagansiapiapi dengan koordinat 2° 53′ 11″ LU, 100° 34′ 36″ BT.
Pulau Batu Mandi merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Arwah yang terdiri dari sembilan pulau-pulau kecil. Pulau ini berupa batu hitam yang tidak terlalu tinggi yang diatasnya didirikan bangunan rumah untuk tempat berjaga. Kondisi perairan Pulau Batumandi juga termasuk jernih dengan ombak yang sedang. Hal ini karena angin yang bertiup kencang dari Barat tidak ada penghalang sampai ke pulau ini. Arus di daerah perairan pulau ini berasal dari selat malakayang bergerak ke arah Timur tanpa pembelokkan yang berarti, dengan kecepatan arus sekitar 0,69 m/detik. Kedalaman pantainya berada pada kisaran 11-37 meter. Pulau ini tidak berpenghuni dan tidak layak untuk ditempati.
Terumbu Karang Pulau Batumandi memiliki berbagai jenis terumbu karang dengan presentase penutupan yang rendah yaitu sekitar 29,34%. Jenis terumbu karang yang dominan berupa karang keras (Hard Coral) yaitu sebanyak 57,2%,jenis lainnya yaitu karang mati (Dead Coral) 22,3% dan Karang lunak (Soft Coral) 31,5%. Perikanan Perairan Pulau Batumandi memiliki kekayaan hayati yang melimpah antara lain ikan hias, tuna, tenggiri, cakalang, kembung, kerapu, kakap dan teri.
Pulau Batu Mandi dan Pulau Jemur serta pulau di sekitarnya mempunyai pemandangan yang indah dan masih alami dengan pantai berpasir putih dan laut yang biru dan merupakan cagar satwa langka dan tempat penangkaran penyu.






























Rabu, 13 Maret 2013

Makanan Favorit


Bakso




Ini ceritakuuuu .......

Baso adalah salah satu makanan favorit saya, kenapa? Karena rasanya yg enak dan juga harganya yang pas untuk kantong mahasiswa seperti saya hehe. Bakso juga membuat kenyang saat perut keroncongan sehabis kuliah (kenyang sesaat haha). Bakso favorit saya adalah bakso pinggir jalan yang biasa abang-abang dorong pake grobak, itu rasanya lebih mantap dan terasa lebih nikmat. Walaupun diluar banyak kabar dan isu tentang bakso tapi saya ngga bisa melupakan nikmatnya makan bakso, saya akan tetap makan bakso.

Saya hunting bakso ini didaerah bogor tepatnya didekat kebun raya bogor. Perjuangan banget buat sampe disitu, niat awal hanya ingin berjalan-jalan sama teman kekebun raya tapi berhubung hujan deras saya makan bakso aja, nah kebetulan ada tugas softskill yang mengharuskan saya berfoto dengan makanan favorit, jadi sambil menyalam minum air kalo kata orang mah hehehe. Perut kenyang hati pun bahagia J


Bahan-bahan dan cara menbuat bakso 

Bahan-bahan:
  • Bakso Halus
  • 300 g daging giling
  • 2 sdm tepung kanji
  • 2 sdm tepung terigu
  • 1 butir telur, kocok lepas
  • ½ sdt bubuk merica
  • 1 sdt garam
  • Bakso Urat
  • 400 g daging sapi giling campur urat
  • 2 sdm tepung kanji
  • 2 sdm tepung terigu
  • 1 butir telur,
  • 1 butir telur, kocok lepas
  • ½ sdt bubuk merica
  • 1 sdt garam

Pelengkap:
  • 1.5 l kaldu sapi
  • 6 siung bawang putih, memarkan
  • 1 sdt bubuk merica
  • Garam secukupnya
  • 250 g mi kuning basah, seduh air panas
  • 60 g soun, seduh air panas
  • 100 g sawi hijau, potong-potong
  • 1 batang daun bawang, iris halus
  • 1 sdm seledri cincang
  • 1 sdm bawang merah goreng

Cara membuat
  1. Campur semua bahan bakso halus dan bakso urat dalam wadah terpisah. Aduk dan uleni masing-masing adonan hingga rata. Dengan menggunakan bantuan 2 buah sendok makan, bentuk adonan menjasi bulatan-bulatan. Rebus sampai matang. Angkat. Sisihkan.
  2. Didihkan kaldu bersama bawang putih, merica, dan garam. Masukkan bakso, masak sampai mendidih. Angkat. Rebus caisim sebentar dalam kaldu, angkat, tiriskan.
  3. Siapkan mangkuk saji, beri mi kuning dan soun. Masukkan bakso, caisim, lalu siram dengan kaldu panas. Taburi dengan bawang merah goreng dan irisan daun seledri. Sajikan bersama sambal rawit, saus sambal, dan saus tomat.



Tempat Favorit*


Monumen Nasional (MONAS)

Saat disana banyak sekali kejadian lucu dan menjengkelkan yang saya alamin, 3 kali mengunjungi monas dan hanya sekali saya bisa naik kepuncaknya.

Pertama, sehabis kuliah . kebetulan saya hanya ada 1 matakuliah dan dia (pacar) libur, kita memutuskan untuk mengunjungi monas. Tapi ketika sampai sana waktu sudah menunjukan makan siang dan loket untuk menuju puncak sudah di tutup. Kesel sih tapi mau gimana lagi, orang sudah di tutup L. Nah tapi kita ngga keabisan akal, kita ngga langsung putus asa dan pulang gitu aja, tapi kita melanjutkan perjalanan kita ke kota tua haha jauh panas, tapi seneng bisa jalan ketempat yang belum pernah kita kunjungin berdua...




Kedua, libur kuliah. Karena belum kesampaian untuk mengunjungi puncak monas, saya memutuskan untuk kesan lagi hehe, tapi perjalanan yang kedua ini juga ngga mulus-mulus aja, dia dengan tiba-tiba disuruh pulang, bete.. dan akhirnya saya pulang dengan kedongkolan yang saya alami...





Ketiga, sehabis ujian. Nah akhirnya pada kesempatan yang kali ini saya baru bisa mengunjungi puncak monas hehe. Tapi untuk menuju ke puncak dan pelataran monas butuh perjuangan juga, ngga gampang untuk sampai disana. Untuk menuju pelataran dan puncak monas kita harus mengantri selama hampir 3 jam lebih, lelah bete cape, tapi ngga putus asa gitu aja. Untuk membeli tiketnya aja harus 3 kali bulak balik hehehe. Ahirnya keinginan saya terwujud sudah...




Tapi masih banyak keinginan-keinginan yang belum saya capai, dan pasti akan saya capai J Amin




*salah satu tempat favorit





Khayalan Menjadi Pemimpin Wilayah 2/3 perairan


Menjadi Pemimpin Negara
Dengan Luas Wilayah 2/3 adalah Perairan



  1.       Membersihkan perairan atau laut dari sampah dan limbah yang dapat mengganggu keindahan dan ekosistem laut.
    2.  Jika memungkinkan menimbun atau menguruk beberapa bagian perairan dengan pasir agar menjadi daratan yang dapat dijadikan sebagai objek wisata.
    3.   Memperbaiki atau membangun terumbu karang dan keindahan bawah laut agar menjadi wilayah bawah laut yang indah dan menjadi daya tarik wisata yang menjanjikan dan akan berpengaruh terhadap kemakmran penduduk.
    4.      Melakukan sosialisasi dan memberdayakan nelayan menjadi pemandu wisata air dan bawah laut.
    5.    Mensosialisasikan kepada nelayan cara menangkap ikan dengan aman dan benar agar tidak merusak ekosistem laut.
    6.   Mengoptimalkan 1/3 wilayah daratan sebagai pusat pemerintahan ( tidak perlu terlalu luas karena yang terpenting adalah kinerja dan kontribusi untuk rakyat bukan kemegahan gedung pemerintahan yang dibanggakan)serta membuat wilayah daratan itu tempat yang bersih, sejuk, nyaman.
    7.      Memanfaatkan luas wilayah perairan sebagai sarana olahraga air yang berkualitas :
    a.      Mendidi atau memperkenalkan olahraga air seperti ski air, selancar, diving.
    b.      Menjadi sarana/tempat perlombaan/festival kapal laut.
    8.      Membangun angkatan laut yang kuat untuk menjaga keaulatan negara terutama wilayah perairan dari ancaman pihak asing, baik yang mengganggu secara militer maupun mengganggu ekosistem dan kekayaan laut.
    9.      Membangun fasilitas pantai yang baik agar pantai menjadi tujuan wisata yang diminati wisatawan.
    10.      Membangun pelabuhan yang memadai dengan sisten manajemen yang baik karena memiliki 2/3 wilayah perairan secara tidak langusung menjadi tujuan transit atau tujuan wisata kapal besar yang ingin melihat keindahan bawah laut.